Bab 923
"Kret ..."
Tidak lama kemudian, pintu gerbang kediaman keluarga Yulianto terbuka.
Kepala pelayan yang membukakan pintu terkejut melihat Teguh dan seketika terdiam.
"Teg ... Raja ... Tuan Muda ..." Bibir sang kepala pelayan gemetar tanpa henti, merasa salah panggil hingga tiga kali berturut-turut. Akhirnya, dia memilih panggilan terakhir ini, merasa bahwa ini merupakan panggilan yang paling cocok.
Teguh tersenyum simpul.
"Tuan Muda kembali!"
"Tuan, Tuan Muda kembali ..."
Kepala pelayan itu bergegas lari ke dalam rumah sambil berteriak penuh semangat.
Mendengar perkataannya, kediaman keluarga Yulianto berubah ramai dan orang-orang berhamburan keluar.
"Teguh!"
"Teguh, kamu sudah pulang!"
"Syukurlah, akhirnya kamu pulang."
Orang yang berlari paling depan adalah Yoga.
Yoga tampak sedikit lebih tua dari sebelumnya, tetapi langkah kakinya sangat gesit, terutama setelah melihat Teguh. Dia ingin memiliki dua kaki tambahan agar bisa berjalan lebih cepat.
Senyum di wajah tua itu penuh kehangatan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda