Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 894

Lubang itu disebabkan tanaman rambat api merah. Sulur tanaman yang tidak terhitung jumlahnya muncul secara tiba-tiba dari berbagai titik di tanah. Ketika tanaman itu menarik diri, sulur-sulurnya juga masuk melalui lubang-lubang itu. Maka, tebersit suatu ide dalam benak Teguh. "Ini ..." "Teguh, jangan pikir sembarangan." Noah menatap lubang hitam itu dalam-dalam, lalu menambahkan. "Kamu tahu lubang itu ditinggalin sama makhluk tadi, tapi kamu pengin kita masuk dan mati." Mendengar alasannya. Tiga kepala keluarga lain juga turut mencemooh dengan sinis. "Makhluk itu nggak bisa mati, paling cuma bisa dipatahin beberapa rantingnya dan nggak ada pengaruhnya. Apa kamu pengin manfaatin orang lain buat itu?" "Rencanamu terlalu konyol." "Teguh, kalau kamu pengin kami masuk, kamu harus masuk dulu buat pastiin keamanannya." Triyasa, Disnu, dan Winesh menyampaikan alasan masing-masing dengan tegas. Tanaman rambat api merah meninggalkan trauma mendalam pada mereka. Pada malam yang gelap dan jauh di

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.