Bab 805
Tak perlu diragukan lagi, kebenciannya terhadap Damar sama besarnya dengan apa yang dirasakannya kepada Teguh.
"Damar!"
Dewa Perang Kedua menatapnya dengan tajam, matanya berkilat dingin. "Kamu pikir, kali ini kamu bisa nyelamatin Teguh?"
"Aku sudah bilang, 'kan, hari ini dia pasti mati!"
"Nggak bakal ada yang bisa selamatin dia!"
Damar balas menatapnya dengan tajam. Dia menanggapi ucapannya dengan tenang, "Dewa Perang Kedua, kamu itu sudah jadi anjing penguasa! Bisa-bisanya kamu tega menindas orang-orang yang sudah berjasa untuk Serenara ..."
"Lihat saja, suatu hari nanti, kamu pasti bakal lebih menderita!"
Dewa Perang Kedua seketika berang.
Egonya tersentil!
"Omong kosong!"
Dewa Perang Kedua mendengus. "Teguh, kamu, sama kalian semua memang pantas mati! Pokoknya, siapa pun yang berani-beraninya halangin aku, semuanya harus mati!"
Setelah mengatakan hal itu ...
Matanya memancarkan kilatan kekejaman, dia pun segera memberikan perintah kepada Tentara Legendaris
"Bunuh dia!"
"Bunuh merek
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda