Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 757

Begitu pesawat khusus mereka mendarat, Dewa Perang Kedua bersama rombongannya menuju markas Pasukan Serigala. Pasukan Serigala yang terdiri dari seratus ribu tentara tidak mengucapkan sepatah kata pun. Mereka mengenakan ikat kepala berwarna putih. Ada yang matanya merah dan sembap. Ada yang tampak sangat terpukul. Ada pula yang tatapannya hampa. Kelihatannya mereka mengalami kesedihan yang sangat mendalam. Dewa Perang Kedua tidak mau terkecoh dengan kesedihan mereka, jadi dia langsung menuju aula Raja Serigala. "Komandan Hitam." "Delapan Senapati." Meski Dewa Perang Kedua sangat senang dengan kematian Raja Serigala, dia tidak berani menunjukkan kegembiraannya, jadi dia hanya berpura-pura sedih. "Kaisar sudah dengar tentang kematian Raja Serigala dan memintaku kemari untuk menyampaikan belasungkawa." Bayangan mengangguk dengan ekspresi datar. Wajah Delapan Senapati pun tampak muram. Reaksi mereka makin meyakinkan Dewa Perang Kedua. Namun, dia masih belum puas jika belum melihat mayat Te

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.