Bab 754
Rina terus menangis sampai matanya sembap.
Shinta menoleh ke arah Bayangan di belakangnya. "Bayangan, bawa dia pergi!"
Bayangan agak tidak tega melihat Rina yang menangis tersedu-sedu, tetapi dia tetap menggandeng lengan wanita itu keluar.
Melihat ekspresi Rina yang tampak menyedihkan, Shinta merasa agak kasihan, sebelum berbalik ke bangsal Teguh.
"Teguh ..."
Sewaktu melihat Teguh terbaring di ranjang mengingatkan Shinta akan aksinya sebelumnya.
Betapa perkasanya Teguh.
Kehebatannya tidak tertandingi.
Namun, sekarang ...
Shinta tidak kuasa menahan rasa perih dalam hatinya. "Gimana keadaanmu ... "
Teguh menyela sebelum Shinta selesai bicara.
"Aku baik-baik aja, kok."
"Makasih sudah bantu mengatasi masalah. Tapi di sini adalah pusat pertempuran, buruan pergi dari sini," ucap Teguh dengan tenang.
"Pergi dari sini?"
Shinta tertegun sejenak, merasa tidak rela sekaligus kecewa. "Aku sudah jadi istrimu, tapi kamu malah mengusirku ... "
"Aku nggak mau pergi!"
Shinta menggenggam tangan Teguh. "
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda