Bab 750
"Syut ..."
Sebelum para pengejar dapat menemukan Rina, Teguh sudah menyerang terlebih dahulu.
Dia melesat dari kegelapan sambil melempar jarum-jarum perak dan dalam sekejap membunuh beberapa orang terdepan.
Namun, tindakannya sama dengan menusuk sarang lebah.
"Di sini!"
"Itu Raja Serigala!"
"Buruan tangkap dia!"
"Sialan, jangan sampai dia kabur!"
"Tangkap hidup-hidup, dia sudah lemah!"
Begitu para pengejar yang tersisa mendengar kegaduhan, mereka bergegas mengejar Teguh.
Untungnya mereka tidak langsung menembakkan senjata api. Jika tidak, mungkin Teguh bisa mati mengingat keadaannya saat ini.
"Brak!"
"Wus!"
"Buk!"
Meskipun Teguh sudah hampir kehabisan tenaga.
Dia masih mempertahankan kehebatan yang tidak tertandingi di hadapan para pengawal Qadir.
Namun, gerakannya makin lamban dan kekuatannya melemah.
Melihat Teguh telah menjatuhkan tujuh atau delapan pengawal berturut-turut, Panglima Qadir yang memimpin dari belakang gelisah.
"Huh ..."
Dia mendengus dingin sambil menatap Teguh dalam-
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda