Bab 68
Gadis itu mendadak bimbang.
Memang benar dia punya tim medis profesional, tetapi mereka masih terjebak macet di belakang dan memakan waktu lama untuk sampai di sini.
Sementara itu, kondisi kakeknya sudah kritis. Andaikan perkataan orang di depannya benar bahwa akan terjadi sesuatu pada kakeknya, dia mungkin bisa menyesal.
Melihat gadis itu ragu-ragu, Teguh mengingatkan. "Setiap detik keraguanmu bakal makin membahayakannya."
Bersamaan dengan peringatan Teguh, wajah orang tua di hadapannya sudah pucat pasi.
Gadis itu sangat ketakutan.
Dia pun memohon kepada Teguh. "Pak, aku mohon padamu. Tolong selamatkan kakek."
"Hmm."
Teguh menghampiri kakek gadis itu untuk memeriksanya, kemudian mengeluarkan jarum perak putih dan menusukkan satu demi satu pada beberapa titik di sekitar jantung dengan kedalaman dan tekanan yang berbeda.
Setelah menusukkan jarum, Teguh menjentikkan jarinya dengan lembut dan menyentuh ujung jarum perak layaknya sedang memetik senar kecapi.
Saat itu juga, tim medis dari m
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda