Bab 673
Teguh terpaksa untuk mendengar pengakuan yang begitu lama, sampai-sampai hatinya tersentuh.
Hanya saja, dia tahu tentang kondisinya sendiri. Teguh menghela napas dan menggelengkan kepala. "Shinta, aku juga sudah bilang berulang kali padamu soal kondisiku yang rumit saat ini."
"Mendekatiku nggak akan memberikanmu kebahagiaan."
"Mendekatiku cuma akan mendatangkan tipu daya muslihat dan marabahaya."
"Jadi, ..."
"Jangan pilih untuk bersamaku," tegas Teguh.
Shinta masih tetap menatapnya dengan sepenuh hati dan berkata tanpa menggubris perkataannya, "Teguh, sudah kuputuskan untuk memilihmu."
"Aku adalah orang yang berani dan nggak takut menghadapi masalah."
"Nggak peduli mau itu lautan api atau padang es, aku akan tetap menemanimu melewatinya!"
Ini.
Shinta rela melakukan apa saja atas nama cinta, membuat Teguh tersipu malu.
Karena Teguh tahu betul dirinya tak bisa memberikan komitmen apa pun kepada Shinta, ditambah lagi memikul beban untuk membalaskan dendam kesumat keluarganya ...
Namun, pe
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda