Bab 560
"Kamu!"
Zakir menuding wajah Teguh. Percikan api tampak hampir keluar dari kedua matanya. "Teguh, kalau kutahu kamu ini kurang ajar dan nggak tahu cara berterima kasih jadi orang, aku nggak sudi repot-repot menghubungi banyak orang dan memelas buatmu."
"Biar saja kamu mati di keluarga Siallagan!" kutuknya.
Rina juga marah.
Dia melihat dengan mata kepala sendiri saat Zakir menelepon berkali-kali selama hampir setengah jam, hanya untuk mengirim permohonan dan meminta bantuan!
Namun, setelah Teguh kembali, tidak terdengar satu kata pun yang menyenangkan dari mulutnya.
Tidak tahu diri.
Wajah Rina kelihatan sangat kelam. Dengan suara bernada dingin, dia menghujat, "Teguh, ayahku sudah susah payah berusaha demi menyelamatkanmu, ternyata kamu nggak peduli sedikit pun, ya? Kamu nggak punya hati sama sekali, aku sampai tercengang!"
Yoga menatap tajam kedua orang itu, lalu berkata lembut, "Sudahlah, beruntung Teguh berhasil pulang. Masalahnya sudah selesai, itu yang terpenting."
Kedua orang itu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda