Bab 54
Zidan seketika terdiam, menatap Melinda seakan kata-katanya tidak masuk akal. "Apa ... apa kamu bilang?"
"Kubilang ..."
Nada suara Melinda menjadi makin berat dan menegaskan dengan lantang. "Kamu nggak diterima di Restoran Pasolla. Tolong pergi dari sini dan jangan pernah datang lagi."
"Melinda, kamu tahu lagi bicara sama siapa?"
Zidan mengeluarkan senjata andalannya. "Aku Zidan Hartadi, adiknya Zaki Hartadi. Kamu berani ngusir aku dari sini?"
"Ini wilayahku, nggak ada gunanya bawa nama kakakmu!"
Melinda langsung memerintahkan. "Satpam, bawa dia keluar!"
Dua orang satpam berwajah seram datang untuk mengusir paksa Zidan.
"Aduh!"
Zidan dilempar hingga jatuh tersungkur. "Pelacur sialan, tunggu pembalasanku!" teriaknya penuh kebencian.
"Mulutnya kotor, beri dia pelajaran."
Beberapa satpam segera memukuli Zidan.
Barulah akhirnya dia menutup mulut.
Setelah pergi cukup jauh, Zidan buru-buru mengeluarkan ponsel dan menelepon seseorang. "Kak, aku dipukuli."
Orang yang diteleponnya adalah Zaki.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda