Bab 48
Saat itu juga, Teguh menatap Wibowo.
Wibowo tertegun sejenak.
Sebagai senior yang telah bekerja selama beberapa dekade, dia paham dengan maksud Teguh.
Meski Teguh menyelamatkan nyawanya, dia memilih untuk pergi diam-diam. Hal itu berarti pria ini tidak peduli dengan reputasi.
Benar juga.
Ahli yang punya kemampuan khusus seringkali lebih ingin menyembunyikan identitasnya supaya tidak diketahui oleh banyak orang.
Memikirkan hal ini, Wibowo segera mengalihkan sorot matanya, "Nggak apa-apa! Cepat duduk!"
Merasakan antusiasme Wibowo, Zakir dan Rina merasa tersanjung dan ingin duduk di samping Wibowo.
Itu adalah kursi paling dekat dengan Wibowo dan khusus disiapkan oleh Malik untuk Keluarga Casugraha. Dia tidak mungkin membiarkan orang lain duduk di sana.
Dia langsung berkata, "Pak Wibowo, ini adalah kursi untuk keluarga Casugraha ... "
Wibowo melirik Malik dan berkata dengan santai, "Pak Zakir dan aku adalah kenalan lama, jadi kami ingin mengobrol. Kamu duduk di tempat lain saja!"
"Tapi ...
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda