Bab 46
Begitu perkataan Teguh selesai, Malik langsung tertawa terbahak-bahak, "Bahkan, keluarga Yulianto aja nggak memenuhi syarat-syarat buat gabung ke Serikat Dagang. Kok berani banget pecundang macam kamu membual di sini?"
"Ok. Aku harap Pak Malik mengingat seluruh kata dan aksimu saat ini." Setelah Teguh selesai berbicara, dia langsung duduk.
"Tentu saja!"
Malik melirik Teguh dengan tatapan hina dan sengaja berkata dengan suara keras, "Ternyata pecundang dari keluarga Yulianto ini suka membual."
"Hahahaha."
"Lagian, keluarga Yulianto memang bukan anggota Federasi Serikat Dagang. Seharusnya mereka bersyukur walaupun cuma bisa duduk di depan pintu aja."
"Pecundang itu paling cocok jadi petugas keamanan. Dia harus memanfaatkan tempat itu sebaik mungkin!"
" ... "
Semua orang menunjuk sambil membicarakan Teguh.
Mendengar sindiran berulang, Zakir menggertakkan gigi penuh amarah, "Teguh, siapa yang nyuruh kamu asal bicara macam begini?"
Malik meminta keluarga Yulianto untuk membawa Teguh supaya
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda