Bab 44
Teguh mengangguk, berpura-pura terlihat lesu.
Teguh hanya berniat membalas budi. Setelah selesai, dia akan kembali ke perbatasan barat. Wanita memang lebih sulit dihadapi daripada musuh. Teguh lebih suka mengabdi pada negaranya dengan membunuh beberapa musuh lagi.
Rina sangat puas saat melihat kepala Teguh tertunduk dan tampak lebih patuh.
"Teguh, setelah pulang kerja besok, jangan ke mana-mana. Ikut aku pergi ke perjamuan makan."
"Perjamuan apa?"
Teguh bertanya penasaran.
Rina melirik Teguh dan menjawab, "Besok malam ada pesta makan malam yang diadakan Federasi Serikat Dagang Kota Senggigi. Wakil Kepala Departemen Perekonomian Provinsi Julang, Wibowo Latif, juga akan hadir."
"Oh."
Teguh bergumam pelan.
Karena minum-minum, tubuh Teguh beraroma alkohol.
Setelah mandi air hangat, dia langsung berbaring di kamarnya. Dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon si Hitam.
"Si Hitam, carikan informasi Wibowo Latif untukku."
"Kak Teguh, Wibowo bukan siapa-siapa. Untuk apa mencari informasinya?"
T
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda