Bab 248
Zikri mengangkat gelasnya dan bersulang dengan Janadi. Kemudian, menyesapnya sedikit sebelum menaruh kembali di atas meja. "Kalian berniat merebut artis milik Nona Rina, bukankah itu agak licik?" tanya Zikri.
Janadi tentu mengerti apa yang dia pikirkan.
"Tuan Zikri, alasanmu bertahan di Rumah Produksi Locita karena kamu menyukai Rina, 'kan?" ucap Janadi dengan senyum percaya diri.
Zikri langsung membulatkan mata.
Janadi sudah tahu jawabannya. Oleh sebab itu, dia sengaja memancing Zikri, "Tuan Zikri, kamu sudah cukup lama berkecimpung di industri hiburan. Tapi, kenapa kamu masih senaif ini?"
"Rina cuma menganggap kalian sebagai mesin uang saja, bukankah konyol kalau kamu justru punya perasaan tulus padanya?"
Ketika mendengar ucapannya ini.
Tak sedikit bintang yang ikut tertawa.
Dalam industri hiburan, ada banyak kasus perselingkuhan antara para bintang dengan bos, bahkan sampai tak bisa dihitung lagi jumlahnya.
Namun, akhir dari semuanya hampir sama.
Seiring bertambahnya usia dan popula
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda