Bab 237
Teguh tertawa terbahak-bahak saat mendengar itu. Lalu, dia menanggapinya dengan nada menghina, "Apa aku perlu kabur ketika berhadapan dengan orang seperti ini? Kapan kamu melihat aku kabur?"
Ucapan Teguh yang penuh sarkasme seketika membuat dua orang itu naik pitam.
Janadi segera berdiri, lalu memukul meja dan berkata dengan nada menantang, "Teguh, apa kamu berani bertaruh kepadaku?"
"Selama kamu menunggu Tuan Yusman datang ke sini ... "
"Aku, Janadi Yuwono, nggak akan terlibat dengan Rumah Produksi Locita lagi mulai sekarang. Jadi, kamu boleh melakukan apa pun yang kamu mau," putus Janadi.
Rina langsung merasa panik.
Apakah Teguh tahu siapa Yusman yang dimaksud?
Dia adalah tetua sekte yang sangat kejam!
Wanita itu refleks meraih lengan baju Teguh.
Namun, Teguh tampak acuh tak acuh, kemudian dia menjawab, "Baik, akan kutunggu di sini. Ingat ucapanmu itu, jangan sampai kamu ingkar janji."
Jawaban ini makin membuat Rina khawatir.
Tidak peduli dengan banyak orang yang melihatnya, Rina ter
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda