Bab 2305
Seketika itu juga, ketiga monster tersebut membawa Teguh pergi menuju kejauhan.
Beberapa saat kemudian ...
Mereka membawa Teguh ke sebuah Aula Utama.
Teguh memperhatikan dengan saksama.
Aula Utama itu sangat luas dan kosong. Hanya ada banyak batu bercahaya di langit-langit, beserta beberapa ukiran totem yang aneh di dinding sekelilingnya.
Selain itu, hanya ada sebuah meja di ujung aula, tempat sebuah manik diletakkan.
Manik itu sangat halus, berwarna biru terang, dan tampak sangat dalam.
Saat diperhatikan ...
Manik itu seolah-olah memiliki kekuatan iblis yang tak terbatas, membuat sorot mata seseorang terperangkap di dalam sana hingga sulit untuk dialihkan.
"Fiuh!"
Bahkan, Teguh dan kekuatan besarnya saja harus bersusah payah untuk memalingkan pandangannya.
"Manik ini bukan benda biasa."
Cindaku menatap manik itu dengan tatapan penuh makna.
Teguh bertanya dengan rasa penasaran, "Master Cindaku, apakah benda ini dan apa keistimewaannya?"
Cindaku menatap Teguh sejenak, kemudian mulai men
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda