Bab 21
Seluruh ruang pertemuan dipenuhi tawa yang bergema.
Semua pemegang saham menatap Teguh yang duduk di kursi utama, seolah-olah dia adalah orang bodoh.
Siapa itu Erik Wandana?
Dia adalah pemegang saham kedua terbesar di Grup Jagaraga selain keluarga Yulianto.
Meskipun ada orang di Kota Senggigi yang bisa menghancurkan Erik, orang itu jelas bukan asisten junior yang ada di depannya.
"Sst!"
Teguh memberikan isyarat untuk tetap diam, lalu mengeluarkan ponselnya dan menelepon. "Buat Erik Wandana, pemegang saham Grup Jagaraga, kehilangan pijakannya di Kota Senggigi!"
"Keparat!"
Erik sangat marah.
Meskipun di mata Erik, Teguh mungkin terlihat seperti pembuat onar, perasaan tidak senangnya terhadap pengabaian seorang asisten junior jelas terlihat di wajahnya.
Dia menatap Teguh dengan tatapan sadis. "Anak muda, kalau kamu nggak bisa membuatku kehilangan pijakan di Kota Senggigi hari ini, maka aku yang akan membuatmu merangkak keluar dari sini."
"Ding, ding, ding!"
Sebelum Erik sempat menyelesaik
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda