Bab 2114
Setiap inci kulit dan nadi meridiannya begitu sakit, memberi tahu Teguh bahwa tubuhnya sudah mencapai batas kehancuran.
"Nggak!"
"Aku nggak boleh gagal!"
"Aku masih bisa bertahan!"
"Aku ... pasti ... akan bertahan ..."
Mungkin!
Tubuh Teguh sudah mencapai batasnya, tetapi tekad kuat selalu menyokongnya.
Kalau berhenti di tengah jalan, tak hanya semua yang sudah dia lakukan menjadi sia-sia, tetapi memungkinkan juga tak ada kesempatan lagi untuk menyadarkan Rina.
Teguh enggan menyerah.
Benar-benar tak ingin menyerah.
Krak!
Krak, krak!
Teguh terus menggertakkan gigi, tubuhnya juga terus bertahan.
Namun, ...
Dengan kondisinya yang makin melemah, makin banyak pula serangan Rina yang dia terima. Teguh hampir tidak bisa menghindar lagi dan menerima serangan tersebut mentah-mentah.
Kalau bukan karena Baju Zirah Gemilang Pelangi, mungkin dia sudah mati.
Meski memiliki Baju Zirah Gemilang Pelangi, zirah ini bukanlah sesuatu yang tidak terkalahkan. Banyak serangan Rina yang tepat mendarat ke tubuh
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda