Bab 15
Saat melihat Teguh berdiri berdampingan dengan Pak Dhika, Rina menjadi bingung.
Sedetik yang lalu, dia masih berpikir bahwa suaminya harus berada pada posisi yang tinggi dan dihormati oleh ribuan orang, tidak seperti Teguh yang biasa-biasa saja.
Namun, siapa sangka bahwa pria yang naik ke posisi tinggi dan dikagumi oleh ribuan orang ternyata adalah Teguh, yang dia benci.
Ketika melihat Teguh di atas panggung, Yoga benar-benar tercengang.
Sementara Zakir membeku di tempat, dengan sudut mulut berkedut, dan jantung yang berdegup kencang.
"Bagaimana mungkin itu dia?"
"Dia jelas-jelas cuma bocah miskin dari daerah pegunungan tandus. Kebaikan dan kemampuan apa yang dia sudah dia perbuat sampai-sampai bisa jadi orang penting buat Pak Dhika?"
"Apa mungkin aku sudah meremehkannya, ya?"
Sementara itu.
Mata semua orang tertuju pada panggung, karena mereka ingin mengingat wajah Teguh.
Bagaimanapun juga, menjadi orang penting bagi Pak Dhika di usia yang relatif muda menunjukkan bahwa kekuatannya ti
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda