Bab 100
Sembari berbicara, Zakir mengeluarkan ponselnya.
"Bukannya uang sudah dibawa kabur? Apa gunanya kamu telepon sekarang?"
"Dasar aneh. Dia masih berkhayal di sini!"
"Jangan mimpi, deh!"
Ejek Adi dan lainnya.
Zakir tahu bahwa hal itu tidak mungkin terjadi, tetapi dia juga tidak punya cara lain.
Anehnya, panggilan itu langsung dijawab dari seberang sana.
Zakir senang dan langsung berkata, "Halo, ini Danu?"
"Selama ini kamu suka sama Rina, 'kan? Aku rasa kalian berdua serasi. Kapan kamu punya waktu? Datanglah ke rumah kami untuk membahas soal pernikahan ... "
Namun, sebelum Zakir selesai berbicara, Danu menjawab dengan sinis, "Zakir, kamu pikir aku bodoh? Kenapa aku mau tunangan di saat seperti ini? Apa aku sudah gila?"
Ekspresi Zakir mendadak berubah ketika diejek oleh Danu.
Dia masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi terdengar nada sibuk dari seberang sana. Danu sudah menutup teleponnya.
"Zakir, kamu telah mencoreng nama baik keluarga Yulianto."
"Bukan hanya ditipu, kamu malah datang ke si
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda