Bab 46
Di era ini, pramuniaga toko milik negara yang makan gaji dari pemerintah bertingkah sombong dan tidak memedulikan pelanggan. Malah, karena kekurangan barang, pelanggan harus bersabar melihat sikap mereka.
Viona pura-pura tidak mendengar, terus menemani Rosia sambil mengamati sekitar.
Pramuniaga memalingkan kepalanya dan melihat sepasang ibu dan anak perempuan dengan potongan rambut bob, memakai kemeja putih dan rok kuning bermotif polkadot, masuk ke bagian pakaian wanita. Dengan segera, dia tersenyum ramah dan menyambut mereka, "Bu Riska, Nona Yuna, kalian datang! Barang impor dari Kota Ganara baru tiba kemarin. Kalian cuma tinggal coba."
Selesai bicara, dia mengeluarkan beberapa potong pakaian yang jauh lebih modis dari yang ada di toko.
Perempuan paruh baya dengan sebutan Bu Riska bersikap agak angkuh. Dia memilih-milih di antara pakaian tersebut. Dia memilih gaun biru-putih berenda dan tersenyum sambil memberikannya kepada putrinya, "Yuna, coba yang ini. Pihak keluarga mereka sudah
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda