Bab 90
Dengan sedikit kekuatan, Aditya menarik dengan keras hingga terdengar suara robekan. Kerah pakaian Windy langsung terbelah. Kulitnya yang putih bersih kini sudah terpapar.
Ingatan Windy melayang kembali ke saat bertahun-tahun yang lalu. Waktu itu, Aditya juga menindihnya di sebuah gua seperti ini. Bau tubuh Aditya yang memuakkan memenuhi udara, membuat Windy merasa tertekan. Rasa tidak berdaya serta ketakutan melanda Windy seperti gelombang besar yang menenggelamkannya, membuatnya seakan hampir mati.
Windy kecil saat itu merasa dirinya akan mati.
Dia berpikir tentang kakak laki-laki itu. Kenapa kakak laki-laki itu tidak datang?
Pada saat itu, Windy merasakan beban tubuh Aditya makin berat menindihnya. Dia menutup matanya rapat-rapat, menyadari dengan penuh kesedihan bahwa bertahun-tahun kemudian, saat menghadapi situasi serupa, pikirannya masih tertuju pada Hendry.
Selama bertahun-tahun ini, rasanya Windy sudah dewasa, tetapi sekaligus belum dewasa. Dia tetap berharap Hendry akan datan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda