Bab 86
"Berapa yang kamu inginkan?"
Aditya langsung meminta dengan tamak, "Dua ratus miliar!"
Windy menyunggingkan senyum simpul, tertawa tanpa suara. "200 miliar? Kamu benar-benar berani meminta sebanyak ini."
"Jangan banyak bicara. Malam ini, kamu harus membawakan uang 200 miliar itu sendiri ke tanganku. Kalau nggak, besok fotomu akan tersebar ke seluruh Kota Hilton. Aku tunggu malam ini!" Aditya langsung menutup telepon.
Windy menggenggam ponselnya. Saat itu, suara Hendry terdengar dari belakang, "Apa kamu sedang berbicara dengan ayah angkatmu?"
Windy berbalik. Ternyata Hendry sudah kembali ke kamar.
Pandangan Hendry tertuju pada kotak yang ada di tangannya. Tubuhnya yang tinggi dan tegap menciptakan bayangan di depan Windy. "Nenek bilang kalau ayah angkatmu mengirimkan sebuah foto. Foto apa itu?"
Windy memandangnya. Haruskah dia menceritakan tentang ayah angkatnya?
Jika Windy memberitahunya, bagaimana reaksi pria ini?
Windy membuka mulut, "Foto ini ... "
Namun, sebelum dia sempat menjelas
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda