Bab 59
Windy tidak langsung menerima nampan itu.
Melihat hal itu, pelayan wanita tadi mencibir dengan nada mengejek, "Windy, kamu jangan sampai mengira dirimu adalah putri keluarga Chandra. Aku beri tahu kamu, keluarga ini hanya punya dua putri, Tanissa dan Debby!"
Pelayan lainnya ikut menambahkan dengan nada menghina, "Betul sekali. Tanissa sekarang adalah asisten Dokter W, dan Debby adalah calon Nyonya Tjuara. Sedangkan kamu? Kamu bukan siapa-siapa."
"Cepat bawa sarang burung walet ini!"
Dua pelayan itu memandang rendah Windy, tetapi dia tidak mengucapkan sepatah kata pun untuk membalas. Dengan wajah tenang, dia mengambil nampan itu dan berjalan menuju kamar.
Saat Windy melintasi aula, Hendry, yang sedang berbicara dengan beberapa pengusaha besar, menangkap sosoknya dari sudut matanya. Alisnya berkerut samar.
"Bukankah Windy adalah anak dari keluarga ini? Lalu, mengapa dia diperlakukan seperti pelayan?" pikirnya dalam hati.
Rasa dingin menyelubungi hati Hendry. Wanita ini berani melawannya,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda