Bab 56
Hendry merasa dirinya hari ini benar-benar konyol, sampai-sampai meminta arak obat demi wanita itu.
Dia bahkan rela menerima hukuman di putaran pertama permainan demi dia.
Bahkan, dia meremukkan sebuah gelas anggur dengan tangan kosong.
Beberapa hari terakhir ini, dia sungguh seperti terbius oleh kecantikan wanita itu. Rasanya, dia bukan lagi dirinya sendiri.
Biarlah. Mau dia bermain-main dengan Darren seperti apa pun, terserah.
Dasar wanita penggoda!
Di Vila keluarga Chandra.
Debby duduk di sofa ruang tamu dengan wajah penuh amarah. Dia berteriak dengan nada penuh keluhan, "Ayah, Ibu! Hendry nggak peduli padaku lagi!"
Fendi mengerutkan kening, tampak terkejut. Dia berkata, "Debby, mana mungkin Pak Hendry tega mengabaikanmu? Bukankah dia dan Windy sudah bercerai? Kapan dia akan menikahimu?"
Debby mengentakkan kakinya, wajahnya dipenuhi rasa kesal. Dia berkata, "Hendry dan Windy belum bercerai! Itu semua gara-gara Windy! Dia sama sekali nggak berniat untuk bercerai!"
Mendengar itu, waja
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda