Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 48

Hendry pun menunduk dan mendekat ke wajah Windy, dia berujar pelan dengan suaranya yang masih terdengar serak dan mengantuk karena baru bangun, "Windy, aku menyakitimu, ya? Maaf." Hendry meminta maaf dengan suara yang begitu pelan. Windy yang masih bermimpi tidak menjawab apa-apa, irama napasnya terdengar stabil. Hendry seolah bisa mencium keharuman dari setiap helai rambut Windy. Hendry merasa seperti ada bara api dalam tenggorokannya. Dia tidak berani memandangi tubuh muda Windy yang menggoda, tetapi tidak bisa menahan diri untuk menundukkan kepala hendak mencium rambut Windy yang harum dan lembut itu. Tepat pada saat itu, Windy mengerang pelan dan perlahan membuka matanya. Windy sudah bangun. Akal sehat Hendry langsung kembali. Dia sontak tertegun. Apa yang baru saja dia hendak lakukan? Bisa-bisanya dia ingin mencium helaian rambut Windy! Padahal dia sudah sering sekali melihat wanita cantik, tetapi sekarang terbukti bahwa Windy-lah yang bisa membuatnya kehilangan akal sehat. Hendry

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.