Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 461

Windy duduk di depan meja pengambilan darah. Dia menatap Hendry. "Pak Hendry, aku nggak mau diambil darahnya," pintanya pelan. Hendry menatapnya tajam. "Kalau nggak mau diambil darahnya, jawab jujur sekarang juga. Kamu benar-benar hamil atau nggak? Aku paling nggak suka dibohongi, terutama soal kehamilan," tegasnya dingin. Windy mengangkat pandangan, menatap lurus ke arahnya dan membalas dengan tegas, "Aku nggak hamil." "Kalau begitu, ayo diambil darahnya," ucap Hendry tanpa ekspresi. "Pak Hendry, aku sudah bilang jujur tapi kamu nggak percaya. Sebenarnya kamu mau dengar apa? Kamu ingin aku bilang aku hamil?" sindir Windy gemas. Hendry tidak lagi menatapnya, dia justru berpaling pada perawat dan berkata, "Ambil darahnya sekarang." Perawat muda itu belum pernah melihat pria setampan Hendry. Wajahnya memerah seketika. Dengan malu-malu dia berkata, "Pak, tolong bantu istrimu gulung bajunya sedikit." "Istri?" batin Windy sambil mengerutkan alis. "Kamu salah paham, aku bukan istrinya," tamb

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.