Bab 386
Windy mengulas senyum dengan bibir merahnya, lalu berkata dengan suaranya yang jernih, "Ya."
Profesor Tommy terkejut sampai langsung berlutut.
"Tuan!" Kepala pelayan sigap menahannya. "Kenapa kamu tiba-tiba seperti ini?"
Profesor Tommy menggeleng. "Aku ... baik-baik saja."
Namun, sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, tubuhnya yang lemas kembali jatuh.
"Tuan!" Kepala pelayan segera menopangnya lagi.
Pada saat ini, Windy lalu berdiri dan berjalan ke arah Profesor Tommy. Dengan tenang, dia membantunya berdiri. "Tommy, kamu nggak perlu cemas."
Profesor Tommy menatap Windy dengan ekspresi penuh keterkejutan. Dia sama sekali tak menyangka bahwa Dokter W, sosok yang begitu dihormati dalam dunia pengobatan, ternyata masih sangat muda. Yang lebih mengejutkan, dia adalah istri keponakannya. Ini benar-benar di luar dugaan.
Profesor Tommy kembali menatapnya dan bertanya, "Jadi, kamu benaran guruku?"
Windy mengangguk. "Benar, kamu aneh sekali. Jangan-jangan cara aku memanggilmu yang salah? Seh

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda