Bab 932
Retno terduduk di sana. Tubuhnya masih terlilit dengan benang tak terlihat oleh orang biasa. Koin lima kaisar yang tergantung di tubuhnya berbunyi. Dia seakan-akan kehilangan emosinya. Kedua matanya hampir terkikis oleh kabut hitam.
Elisa memandangnya, tetapi tidak menghentikan pemikirannya.
Sebaliknya, dia menyerahkan buku harian Sheila kepadanya.
"Sheila anak yang pintar. Dia pasti belajar biologi dan kimia dengan baik."
Elisa tertawa ringan. "Dia bilang sewaktu masih kecil dulu, Paman sering mengajaknya bermain permainan. Dia akan menulis di atas kertas dengan cara tertentu dan hanya Paman Retno yang bisa membacanya."
Mendengar itu, Retno tiba-tiba mengangkat pandangannya.
Dia teringat akan identitas Elisa yang lainnya. Dia menyadari sesuatu. "Nona Elisa, kamu bisa melihat Sheila, 'kan?"
Mendengar itu, para tetangga beranggapan otak Retno pasti bermasalah. Pria itu mungkin sudah gila.
Hanya Dwi yang percaya pada suaminya.
Lantaran dia tahu betapa hebatnya Nona Luna dari Keluarga Suh
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda