Bab 144 Rahasia yang Tersembunyi
"Tentu saja nggak!" jawab seorang wanita paruh baya yang berdiri di atas sebuah bukit. Dia melihat ke kiri dan ke kanan dengan waspada, lalu berujar dengan nada hati-hati, "Waktu kamu pergi 'kan kamu sudah memberi tahu kami untuk nggak mengatakan soal kalian berdua ke siapa pun!"
"Kalau mereka kasih kalian uang buat bicara?" tanya Yabel sambil mengernyit.
"Uangnya kami terima, tapi kami akan berikan informasi palsu," jawab wanita paruh baya itu sambil tersenyum dengan licik. "Lagi pula, pasti ada juga pihak lain yang rela keluar uang supaya nggak ada yang bisa menemukannya."
Barulah setelah itu Yabel merasa lega. "Keputusan Ibu sudah benar."
Ternyata wanita paruh baya itu adalah ibu kandungnya Yabel, Janet Irila, yang waktu itu salah mengambil anak.
Mata Janet langsung menjadi berkaca-kaca, entah sudah berapa lama dia tidak mendengar dipanggil seperti itu. "Yabel, Ibu dan Ayah selalu menuruti kata-katamu. Seperti katamu, kalau kami mengakui kejadian saat itu, kami akan masuk penjara ka
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda