Bab 143 Jreng! Ternyata Ruang Siaran ini Miliknya!
Sekalipun dia tidak meminjamkan uang, ruang siaran ini harus tetap menjadi miliknya!
Begitu terpikirkan akan hal ini, Wanda pun langsung bangkit berdiri dan tidak lanjut memijat.
Tepat pada saat itu, Adrian meneleponnya dan memintanya untuk segera pulang.
Begitu Wanda pulang, Adrian yang masih sibuk berangan-angan itu pun langsung menceritakan kejadian hari ini kepada Wanda.
Wanda pun menggertakkan giginya dengan kesal dan membatin dengan gusar, "Pokoknya setelah dia pergi nanti akan kuhancurkan wajahnya!"
"Hei, aku mau kamu lebih banyak berinteraksi dengan ibuku," kata Adrian sambil mengernyit. "Kalau ibuku senang, kita bisa meminta bantuannya untuk mengatakan hal-hal baik tentang kita kepada gadis itu."
"Ya ampun, dia sebegitunya nggak pemilih, ya? Sampai menggoda pria tua segala di siaran langsung. Pantas saja dia dapat untung besar, ternyata semuanya dikasih sama Pak Harry," sahut Wanda dengan nada merendahkan.
Wanda merasa ini semua jadi masuk akal. Masa iya gadis itu sehebat itu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda