Bab 12 Keluarga Suherman Datang Menjemput
Setelah Adrian memastikan tidak ada orang lagi, dia tidak memperlakukan Elisa dengan baik lagi. "Mulai hari ini, kami akan melupakan kalau kami pernah membesarkanmu! Ini adalah akhir hubungan kita!"
Elisa tidak menjawab. Dia malas menanggapi keluarga ini lagi.
Direktur Herry yang datang dengan motor tampak tidak senang. Dia menghentikan motornya dan mengerutkan kening. "Pak, kenapa bicaramu ke Dok ... ke Elisa nggak sopan kayak gini?"
Dokter Elisa selalu berperilaku rendah hati. Dia hanya memperbolehkan mereka memanggilnya Elisa saat di luar komunitas.
Direktur Herry hampir saja mengungkapkan rahasia Elisa dengan tidak sengaja.
Adrian salah paham. Dia melirik Direktur Herry dan berkata, "Apa dia ayah kandungmu? Naik motor yang jelek kayak gini?"
Bahkan ayahnya saja tidak bisa membeli mobil. Pantas saja hidup Elisa sangat menyedihkan sekarang.
Orang yang datang dari desa memang lucu. Mereka masih mengenakan pakaian tradisional di era seperti ini.
Pandangan merendahkan Adrian terlihat sangat jelas.
Namun, Direktur Herry tidak terlalu memahami maksud Adrian.
Dia? Ayah kandung Dokter Elisa?
Direktur Herry terkejut. Meski dia ingin menjadi ayah kandung Dokter Elisa, dia tidak pantas. Kalau saja anaknya punya setengah kemampuan Dokter Elisa, dia bisa tertawa dalam mimpi!
Adrian tidak peduli dengan reaksi Herry. Setelah tertawa sinis, dia langsung berbalik dan memberi isyarat kepada satpam untuk mendekat. Dengan identitasnya, dia tidak akan terlibat dalam pertengkaran dengan orang biasa karena itu akan merendahkan martabatnya!
Satpam membungkuk dan membukakan pintu untuknya. Adrian menoleh setelah masuk ke lobi. Dia menunjuk Elisa dan Direktur Herry sambil berkata dengan sombong, "Apa lihat-lihat? Tadi aku sudah bilang kalau ini bukan tempatmu, jadi kenapa kalian masih mendekat?"
Direktur Herry tertawa saking marahnya dan menunjukkan kartu identitasnya.
Satpam yang tidak berpendidikan juga bisa membaca tanda pengenal. Kakinya langsung lemas. "Ini ... Anda, saya tidak tahu kalau Anda adalah seorang atasan, saya akan ... "
Direktur Herry memiringkan kepalanya. "Sebagai hotel penting di kota, Hotel Caesar juga harus melakukan pemeriksaan."
Satu kalimat itu membuat satpam berkeringat dingin, "Pak, saya ... "
Namun, orang penting itu justru berbalik dan berkata dengan ramah kepada gadis itu, "Dokter Ajaib Elisa, aku akan menanganinya."
Elisa tetap tenang dan santai. Dia memberikan isyarat untuk mempersilakan Herry melakukannya.
Dok, dokter ajaib? Muka satpam itu langsung menjadi pucat setelah mendengar panggilan ini!
Siapa sebenarnya orang yang dia hadang? Bahkan atasannya saja memanggilnya dokter ajaib?
Bukannya tadi Nyonya Wanda bilang kalau gadis ini hanya kerabat jauh miskin mereka?
Mati sudah, dia pasti akan dipecat!
Satpam tahu kalau dia tidak bisa mempertahankan pekerjaannya lagi sehingga tubuhnya langsung terjatuh ke lantai. Dia sangat menyesal.
Direktur Herry memanggil manajer hotel. Hanya dengan beberapa katanya, manajer langsung memerintahkan orang untuk membawa satpam itu pergi.
Direktur Herry tidak merasa heran dengan kedatangan Elisa ke sini. "Dokter Elisa, apa kamu juga datang untuk memeriksa Tuan Jason?"
"Awalnya iya, tapi sekarang nggak," kata Elisa dengan santai.
Direktur Herry tidak menanyakan alasannya, dia hanya tersenyum dan berkata, "Kalau gitu, ayo kita pulang saja? Ini sudah waktunya konsultasi. Lorenzo dan yang lainnya sudah menunggumu di lapangan komunitas. Hari ini sangat panas, aku takut mereka akan terkena heatstroke."
Setelah mengatakan itu, dia memelankan suaranya. "Dokter Elisa, ada sekelompok orang dari Kabupaten Anzar yang datang ke komunitas kita. Mereka bilang mau mencarimu. Menurutku mereka belum pernah bertemu denganmu, jadi aku menghalangi mereka."
Kabupaten Anzar?
Terdengar agak akrab. Nama itu disebutkan saat keluarga Yuridis mengusirnya.
Elisa berpikir sejenak lalu tersenyum, "Terima kasih, Direktur Herry. Kalau mereka datang lagi, biarkan mereka masuk. Mungkin mereka itu orang tua kandungku yang mencariku."
Tidak masalah kalau mereka berasal dari desa, lagi pula Elisa kaya raya.
Namun, Direktur Herry tercengang. "Orang tua kandungmu?"
Sekelompok orang yang sangat banyak dan terlihat sangat mencolok itu? Mereka semua adalah pria tampan setinggi 180 cm yang mendampingi satu orang tua dan jelas terlihat berasal dari keluarga yang berada. Apa mereka adalah keluarga Dokter Elisa?