Bab 1240 Kesehatan Tuan Besar Jayden
"Paman Jayden, kamu terlalu sungkan. Meski aku dan Marla bukan saudari kandung, tetapi hubungan kami lebih erat dari saudari kandung. Aku sudah sering main ke sini sejak kecil dan sudah menganggap Anda sebagai seniorku. Hanya saja aku khawatir orang lain akan mengatakanku pansos. Sekarang keluarga Winata sudah berjaya, makanya aku baru berani bersikap seperti ini tanpa merasa khawatir lagi." Merry memang jago bertutur kata.
Semakin tua seseorang, semakin dia merindukan kasih sayang keluarga, begitu juga dengan Tuan Besar Jayden.
Sebelumnya masih ada istrinya dan cucu yang menemaninya tinggal di bangunan kecil ini, tetapi setelah terjadi sesuatu, rumah menjadi jauh lebih sepi.
Sekarang, ketika Tuan Besar Jayden mendengar kata-kata Merry, hatinya tersentuh.
Pada saat itulah, Tuan Ben pulang ke rumah.
Dia seolah-olah membawa banyak kabar, tetapi setelah bertemu Merry, dia baru menyadari sesuatu dan langsung terdiam.
Sebaliknya, Merry langsung menyapanya dengan sangat antusias, "Kak Ben su

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda