Bab 702
Arsen mengeluarkan dompet dari dalam saku, lalu mengambil semua uang tunai yang ada dan melemparnya ke wajah Anna. "... Ini terakhir kali."
"Jangan bikin aku jijik lagi."
Awalnya, mereka kira Arsen tidak akan pulang.
Saat mendengar suara mesin mobil sport biru di halaman, pelayan melapor ke dalam, "Nyonya, Tuan Muda sudah pulang."
Merida sedang merebus pangsit. "Bibi Tasya, tolong ambilkan piring. Sudah boleh makan."
Akan tetapi, Arsen tiba-tiba menggila dan melempar vas bunga di lemari ruang tamu ke televisi yang sedang memutar sebuah wawancara.
Di tengah suara dentuman nyaring, layar televisi menghitam. Barulah Carla memalingkan tatapannya.
Pelayan lain ketakutan oleh aksi Arsen dan tidak berani bersuara.
Merida buru-buru keluar dari dapur. "Arsen! Apa yang kamu lakukan? Kamu menakuti Carla."
"Hanya pecahkan TV, bisa beli lagi. Dia juga nggak terluka. Buat apa Ibu panik?" ujar Arsen dengan cuek.
Carla beranjak dari sofa. "Aku balik ke kamar," ujarnya dengan suara datar.
Sejak Arsen p
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda