Bab 99

Lift mengarah langsung ke kantor. Aku duduk kembali di kursi kantorku dan menunduk sambil berpikir keras. Di antara artis-artis ini, Raka dan Irma adalah yang paling aku sukai. Mereka juga telah berkembang dengan baik selama ini, juga mencapai kelas atas dan tidak ada skandal. Sekarang mereka baru saja terjun ke dunia hiburan. "Siapa yang mereka kenal?" tanyaku. Asisten membuka buku catatannya dan berkata, "Sudah aku selidiki. Ini seharusnya adalah ulah manajer Perusahaan Maju Purna yang baru dibuka beberapa bulan lalu. Manajer mereka adalah William Sutanto." William? Huh, aku tahu siapa dalang dibalik semua ini. Aku menolak untuk bekerja sama dengan William, hal ini membuat dia merasa tidak senang dan sengaja mencari masalah denganku. Aku tidak terlalu peduli dengan hak cipta dari beberapa film dan drama televisi itu. Aku sangat marah karena artis perusahaanku berkhianat. "Hubungi Manajer mereka," ucapku. Aku tetap memasang wajah datar. Jika kita tidak membangun otoritas kita dengan b