Bab 98
Levin merasa balasan yang diberikan belum cukup.
Dia bertanya dengan ragu-ragu, "Bagaimana kalau mempostingnya di sini?"
Wajah Bu Fitri menjadi sangat muram, "Pak Levin, kamu nggak percaya aku?"
"Bukan begitu, aku hanya ...." ucap Levin.
Dia menatap tajam ke beberapa mahasiswa peserta kompetisi di Universitas Teknologi Juwana dengan tatapan dalam.
"Aku hanya khawatir kalau ada yang membolak-balikkan fakta di kemudian hari, orang-orang akan mengira Universitas Harapan itu jahat," kata Levin.
Aku tidak tahan untuk memuji Levin di dalam hatiku.
Tak kusangka, Pak Levin diam-diam juga bermulut tajam.
Bu Fitri menggertakkan gigi dan mengeluarkan ponselnya untuk masuk ke akun resmi universitas.
Kebetulan dia juga guru yang mengelola Departemen Informasi, jadi dia tentu saja memiliki akun resmi universitas.
Hanya mengetik kalimat sederhana seperti "Universitas Teknologi Juwana kalah dari Universitas Harapan, kami kagum sekali." saja sudah menghabiskan waktu yang lama bagi Bu Fitri.
Setelah Lev
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda