Bab 80
"Premis dari kalimatku adalah aku akan memenuhi permintaan Kaila hanya kalau dia berpacaran denganku," ucap Zidan. Dia kemudian memutar matanya dan berkata, "Bahkan kalau dia memohon padaku sekarang, aku nggak akan menyukai wanita seperti dia."
"Dia hanyalah wanita yang pernah kamu mainkan ...." ucap Zidan.
Aku langsung meninju wajahnya.
Zidan terjatuh ke lantai dengan ketakutan di matanya.
Kaila segera menahan tanganku, dia khawatir aku akan memukul Zidan secara impulsif.
Aku akui Zidan memang cukup terkenal di kalangan atas.
Aku khawatir jika Zidan keluar dan membuat rumor sembarangan, Kaila akan dirugikan.
Aku menekan amarahku dan memperingatkan Zidan dengan dingin.
"Ingat baik-baik, diam saja kalau kamu nggak pandai bicara!" ucapku.
Ekspresiku galak membuat Zidan terdiam.
"Nggak mau membuktikan kekuatan finansialmu? Oke, akan aku tunjukkan padamu perhiasan yang setara dengan harga asetmu," ucapku.
Aku memandang Zidan tergeletak di lantai.
Setelah itu, aku meminta pegawai untuk memb
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda