Bab 21 Satu Triliun
"Kakek, dia nggak akan pernah mengerti caranya bertaruh giok! Tuan ini nggak akan mungkin bisa mendapatkan giok hijau, lantas untuk apa dia bertaruh untuk ketiga kalinya?!"
Cucu Gerald, yang bernama Zara, merasa bahwa pria itu gila. Padahal dia bisa bertaruh, tetapi dia malah memutuskan untuk terus mengambil risiko. Apa orang ini tidak suka uang?
"Pak Zayin, tunggu dulu!"
Pada saat Zayin siap untuk memotong batu yang ketiga, Celia segera keluar menghentikannya, "Hans, jangan potong lagi. Lebih baik kamu jual saja. Tolong percaya padaku!"
Dia menurunkan suaranya, "Kalau dijual sekarang bisa dapat hingga 40 miliar, tapi semisal dipotongan batu ketiga kamu gagal mendapatkan batu giok hijau, 10 miliar pun sulit didapat!"
"Yasudah kalau begitu, jangan potong lagi. Tolong dengarkan aku kali ini saja. Kakak tahu kamu selalu beruntung, tapi kamu nggak boleh menyia-nyiakan keberuntungan ini, mengerti, kan?"
"Kak Celia, aku tahu apa yang ada di pikiranmu. Sayangnya aku merasa keberuntungan ini m
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda