Bab 97
Di sisi lain, Hans tidak tidur semalaman. Setiap kali teringat Julia, pelipisnya langsung berdenyut hebat, bahkan rasanya dia ingin membunuhnya.
Pagi-pagi sekali, para manajer di perusahaan pun kena imbasnya. Mereka dimarah oleh Hans habis-habisan sampai babak belur.
Sore harinya, Waldo datang ke kantor mencari Hans, tetapi tidak menemukannya.
Akhirnya, dia menuju bar yang sering mereka kunjungi.
Siapa sangka, begitu masuk ke ruangan, dia melihat Hans sedang minum.
Waldo mengira dia sedang berhalusinasi.
Dia mengucek mata, tetapi sosok itu tidak menghilang, malah meliriknya tajam.
"Wah, hari ini matahari terbit dari barat, ya? Si penggila kerja Hans malah minum-minum di siang bolong. Jarang sekali!"
Waldo tersenyum lebar dan duduk di samping Hans.
Hans tidak memedulikannya. Dia hanya menunduk dan terus minum.
Waldo merebut botolnya, berkata usil, "Apa yang buat kamu kesal? Ceritakan, biar aku senang."
Hans mendengus, "Diam!"
Waldo mengangkat alis dan berkata, "Bertengkar lagi dengan Ju
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda