Bab 82
"Plak!"
Hans mengangkat tangannya dan melemparkan setumpuk dokumen yang tebal ke atas meja.
Dokumen itu dilemparkan ke wajah salah satu petinggi yang ada di sana. Darah mengalir dari wajahnya, tetapi tidak berani untuk mengusapnya.
"Kalian semua keluar!"
Semua petinggi itu dengan cepat pergi keluar.
Hans menarik dasinya. Rasa marah dalam hatinya tidak mereda, melainkan makin parah.
Waldo mengejapkan matanya. "Kenapa marah-marah? Nggak senang?"
Hans langsung memberi tatapan dingin dan tajam.
Waldo langsung terdiam.
Sepertinya dia teringat sesuatu, lalu dia berkata, "Bukankah Julia seharusnya sudah bisa keluar dari rumah sakit? Kebetulan aku belum pergi menjenguknya, ayo kita pergi jemput dia dan sekalian merayakannya."
Hans memberikan tatapan tajam. "Kamu pergi saja sendiri."
"Sudahlah. Dia Istrimu. kamu nggak ikut pergi, lalu untuk apa aku ikut." Waldo memicingkan matanya dan berkata, "Aku merasa kamu agak aneh. Ada apa? Bertengkar lagi dengan Julia?"
Hans dengan nada dingin berkata, "
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda