Bab 51
Saat bibir tipisnya merasakan sentuhan lembut dan melihat wajah cantik Julia yang begitu dekat, tatapan Hans menjadi makin dalam. Dia hanya bisa menelan ludahnya.
Entah apa yang Julia oleskan di bibirnya, tetapi rasanya lembut dan manis.
Tubuh Hans tiba-tiba menegang.
Mendengar suara sorakan di sekitarnya, Julia baru tersadar. Dia tersentak, lalu buru-buru mendorong Hans dengan wajah memerah.
Sungguh memalukan!
Pipinya merona dan dia merasa sangat malu, sampai ingin sekali menghilang dari muka bumi. Dia bahkan tidak berani menatap wajah pria itu saat ini.
Hans menatap dingin ke arah Waldo.
Waldo batuk kecil dua kali. "Itu cuma kecelakaan, tadi tanganku sedikit terpeleset. Sudah malam, aku pamit dulu."
Dia sudah sampai di pintu dan sepertinya teringat sesuatu. Dia menoleh ke Hans dan berkata, "Ada hadiah yang sudah kukirimkan ke rumahmu, ingat untuk tanda tangan kalau sudah menerimanya saat sampai di rumah nanti."
Setelah mengatakan itu, dia langsung berlari pergi.
Meskipun tidak memuas
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda