Bab 15
"Sheila, aktingmu sungguh luar biasa. Kamu sungguh nggak berperasaan," gumamnya dengan suara dipenuhi kesedihan.
Semua orang mengira bahwa dialah yang dicintai, bahkan dia sendiri pun mempercayainya tanpa ragu. Selama bertahun-tahun, dia bertindak semena-mena dengan memanfaatkan kesabaran Sheila, menikmati kasih sayang yang ternyata tak lebih dari ilusi. Namun, ketika akhirnya dia jatuh terlalu dalam, Sheila justru meninggalkannya tanpa ragu.
Bunyi notifikasi menyentak Diego dari pusaran emosinya. Dia menegakkan kepala, menyadari bahwa air mata telah membanjiri wajahnya.
Perlahan, Dia menyeka sisa-sisa kesedihan di wajahnya, meraih ponsel dan membaca pesan masuk dari Billy.
[Pak Diego, orang itu memang berada di Vatera.]
Menatap pesan itu, sisa harapan terakhirnya kini sirna sepenuhnya. Dia tertawa mengejek dirinya sendiri. Setelah beberapa saat, dia akhirnya membalas pesan itu.
[Pesankan aku tiket penerbangan tercepat ke Vatera. Kirimkan juga dokumen tentang orang itu.]
[Baik, Pak Die

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda