Bab 441
Dalam keadaan darurat, Ophelia mengambil sebuah tongkat berujung tajam dari tanah dan melemparkannya ke arah Bengak!
Wuush!
Suara tajam meluncur di udara dan tepat mengenai punggung Bengak!
Ujung-ujung tajam tongkat itu hampir membuat punggung Bengak seperti landak, dengan darah mengalir deras. Bengak mengerang kesakitan, menoleh ke arah Ophelia dengan pandangan penuh kebencian, lalu meninggalkan satu ancaman, "Kamu tunggu saja!"
Setelah itu, Bengak bersama dua anak buahnya yang masih bisa berjalan saling menopang dan melarikan diri dengan terpincang-pincang.
Masalah sementara berhasil diselesaikan.
Ophelia merapikan tudung jaketnya dan berjalan mendekati Andy dan Paula.
Dengan tubuh berbalut pakaian serba hitam, aroma darah yang tersisa dari pertarungan sebelumnya masih melekat di tubuhnya. Hal ini membuat Paula refleks mundur beberapa langkah dengan perasaan yang campur aduk antara rasa syukur karena diselamatkan, rasa terima kasih, dan kewaspadaan.
Ophelia memeriksa denyut nadi Andy
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda