Bab 440
Bengak terdiam sejenak, lalu menendang salah satu anak buahnya yang tergeletak di tanah sambil menggerutu, "Pura-pura mati? Cepat bangun, dasar pemalas!"
Anak buahnya yang kesakitan hanya bisa berguling di tanah, wajahnya meringis sambil menunjuk ke arah dadanya.
Bengak berjongkok, dan baru menyadari bahwa ada sebuah jarum akupunktur tipis panjang yang menancap di tubuh anak buahnya.
Ujung jarum itu masih bergetar halus, menunjukkan bahwa itu adalah senjata yang baru saja digunakan untuk melumpuhkan belasan dari mereka!
"Siapa? Siapa yang berani mengganggu urusanku? Cepat keluar!"
Bengak berdiri, lalu memandang ke sekeliling dengan mata penuh amarah.
Paula, yang memeluk Andy yang sudah tidak berdaya, juga terkejut dengan situasi ini. Namun, rasa takutnya berganti menjadi harapan.
Apakah Mia telah kembali? Apakah Mia berhasil membawa bantuan?
Salah satu anak buah Bengak, dengan mata yang tajam, menarik ujung pakaian bosnya dan menunjuk ke sebuah arah. "Bos, lihat di sana! Ada seseorang
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda