Bab 282
Sementara itu, di rumah sakit jiwa.
Mia berdiri di depan cermin kamar mandi sambil mengusap embun yang menutupi permukaannya. Saat dia memutar bola matanya, pantulannya di cermin juga melakukan hal yang sama.
Tiba-tiba, dia tertawa terbahak-bahak.
"Hahaha! Hahaha ... "
Empat hari yang lalu, Mia benar-benar tidak bisa menerima kenyataan bahwa dia sudah kehilangan segala kejayaannya. Dia merasa begitu frustrasi, stres, putus asa, penuh dengan kebencian dan tidak rela!
Rasanya dia ingin menyeret semua orang ke alam baka bersamanya!
Mia bahkan makin merasa dirinya sudah seperti orang gila terutama setelah dituduh mengalami gangguan kejiwaan!
Itu sebabnya hari itu dia merampas pisau dan garpu dari tangan seorang pria tua saat berada di kantin rumah sakit jiwa dengan niat jahat yang mendadak muncul saat melihat tatapan lugu pria tua itu!
Di saat Mia hendak menghunuskan pisau dan garpu itu secara acak, beberapa perawat pria terlanjur datang dan menariknya dengan kasar. Dia akhirnya terjatuh d
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda