Bab 230
Kalung itu tergeletak tak tersentuh dan ditinggalkan oleh pemiliknya.
Jantung Jeremy berdebar tak menentu. Dia dihantui firasat buruk bahwa Ophelia mungkin tidak akan pernah kembali untuk selamanya.
Jeremy merasa hampa, tidak ada lagi yang berharga di tempat ini.
Sebuah jet pribadi mendarat mulus di landasan bandara. Hunter yang baru saja menyelesaikan serangkaian perjalanan bisnis dadakan melangkah keluar dan masuk ke dalam mobil mewah yang telah menunggunya. Begitu masuk, dia langsung bertanya dengan nada dingin.
"Apa saja kegiatan Ophelia selama dua hari ini?"
Karena perjalanan bisnisnya ini, dia terpaksa meninggalkan Kota Hoburgh dengan buru-buru. Kesibukannya selama dua hari ini memunculkan kecemasan bahwa Ophelia, dengan sifatnya yang sulit dipahami, akan kabur lagi.
Pak Hunter yang dikenal karena sikap dinginnya terhadap wanita dan selalu menjaga jarak dari mereka kini tidak henti-hentinya menanyakan keberadaan Ophelia. Anak buahnya yang semula terkejut dengan perubahan sikap in
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda