Bab 93
Devan menggelengkan kepalanya dan mendesak.
"Aku nggak akan pergi. SMA 7 terlalu jahat. Mereka mengeluarkanmu. Aku juga nggak mau sekolah lagi."
Erica menggelengkan kepalanya dengan tegas.
"Jangan konyol."
Devan menggelengkan kepalanya dan merasa agak tidak berdaya.
Itu adalah masalahnya sendiri. Jika Erica terlibat, Devan akan merasa bersalah.
"Tapi, aku marah. Kenapa mereka harus mengeluarkanmu?"
Erica menegakkan tubuhnya, memperlihatkan bentuk tubuhnya yang mulai berkembang.
Devan hanya bisa menggelengkan kepalanya dan tersenyum tanpa daya.
Dia pun menghibur Erica. "Jangan khawatir. Orang-orang Universitas Buana sudah datang. Mereka akan segera menemukanku."
"Lalu?"
Erica menatap Devan dengan mata terbelalak dan bingung.
Erica sudah memikirkan sesuatu. Namun, di dalam hati, dia masih ingin memastikannya.
"Lalu, orang-orang Universitas Buana akan langsung mencariku dan aku bisa masuk kuliah."
Devan menjelaskan pada Erica.
Hal ini memang sesuatu yang dipikirkan Devan mengenai dirinya.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda