Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 73

Rania terkejut. "Universitas Astra atau Universitas Abimanyu. Kalian harus segera mendiskusikannya." Wali kelas itu mendesak mereka lagi. "Devan, kamu mau masuk yang mana?" Rania memegang daftar-daftar ini. Dia juga tidak tahu mana yang lebih baik. "Bu, aku sudah bilang. Tujuanku cuma satu, yaitu Universitas Buana." "Makanya aku menolak. Aku nggak mau pilih mereka. Aku mau masuk universitas lewat ujian akhir!" Devan menjawab dengan nada tegas. "Apa? Kamu nggak mau memikirkannya lagi?" Rania merasa keputusan Devan sangat disayangkan dan buru-buru membujuknya. Begitu banyak universitas top. Kesempatan ini jarang sekali didapat para pelajar. "Aku nggak perlu pikir ulang. Keputusanku nggak mudah goyah." Devan segera menggeleng, menolak tanpa ragu. Sikapnya, bahkan lebih tegas, seperti batu karang. Kata-katanya membuat ruangan langsung sunyi, begitu hening hingga suara jatuhnya jarum pun akan terdengar. Semua orang saling pandang dengan mulut yang sedikit gemetar tak percaya. Sombong sekali

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.