Bab 51
Desi berkata dengan penuh makna.
"Kalau begitu, menurutmu Marco memang melakukan ini dengan sengaja?"
Karin terdiam sejenak, mengangkat kepalanya sedikit dan menatap Desi.
Keduanya memiliki pemikiran yang sama. Lagi pula mereka baru saja mengalaminya bersama.
Jika bukan karena Marco, Devan pasti akan menjadi pusat perhatian.
"Sepertinya sikap Marco memang agak nggak baik terhadap Devan. Selain itu niatnya juga agak buruk!"
"Dia selalu bisa mengubah pikiran mereka secara tidak sadar. Ini yang paling penting."
"Kalau Marco ingin menargetkan Devan, aku khawatir nggak ada yang akan memercayai Devan."
"Inilah juga sebabnya, dulu kita nggak pernah peduli dengan Devan."
Desi tampak serius dan perlahan mulai mengungkapkan tebakannya sebelumnya.
"Itu benar!"
Ini juga merupakan ide Karin.
Namun, Karin tiba-tiba menyela, "Tapi aku masih belum menemuinya beberapa kali. Aku juga bisa dianggap nggak punya hubungan dengan Devan. Itu semua karena kalian!"
"Kamu!"
Desi tak kuasa untuk tidak memelototin
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda