Bab 510
Di saat yang sama.
Di rumah Keluarga Atmaja, semua orang duduk mengelilingi meja makan, menikmati hidangan lezat.
Namun, suasana di sana begitu sunyi. Tak ada yang bicara.
Seluruh ruangan itu diselimuti kesuraman.
Masing-masing dari mereka tenggelam dalam pikirannya sendiri, dengan ekspresi masam.
Sementara itu, televisi menayangkan berita yang langsung menarik perhatian mereka.
"Menurut laporan kami, Yuwana sedang sangat tertarik dengan Warisan Budaya Takbenda."
"Terutama, Kue Bunga Senja kini mencapai popularitas yang belum pernah ada sebelumnya."
"Saat ini, penjualannya meroket, bahkan menggerakkan sektor bisnis lainnya."
"Banyak orang mulai membudidayakan bunga wijayakusuma, membuka lebih banyak lapangan pekerjaan."
"Selanjutnya, kita akan berbincang dengan Della, sang duta merek."
"Mungkin dia bisa memberikan penjelasan yang lebih jelas."
Namun.
Baru saja kata-kata itu diucapkan, televisi langsung dimatikan.
Ekspresi Desi tampak dingin, matanya memancarkan kilatan tajam.
Dia kemba

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda